Selasa, 26 Agustus 2014

TUGAS KELOMPOK 2 BAHASA INDONESIA


Alex Sebastian                        Xi IIS 3/3
Aura Safitri A.                        Xi IIS 3/7
Leonardo Justician Bismo       Xi IIS 3/11
R.M. Alvin Prabu                    Xi IIS 3/18
Rosa de Lima                          Xi IIS 3/19

2 Sahabat 1 Hati

            Pagi yang melelahkan bagi Nanda dan Danny. Tampak dari jauh mereka seperti balap lari menuju gerbang yang seharusnya sudah ditutup pukul 6.45. Sesampainya di sekolah mereka bukan langsung ke kelas namun ke toilet untuk sikat gigi, maklum anak kos.
�Huh.. Hari ini hampir masuk BK lagi nih.�, ujar Nanda
�Untung banget. Mungkin guru BK nya lagi sarapan jadi lupa tuh.� tanggap Danny
�Danny, buruan selesaiin kumurnya! Habis nih pelajaran bu Jenny.� teriak Nanda
Mereka berdua tinggal di rumah kontrakan di ujung depan perumahan belakang sekolah. Walau jaraknya dekat, sering sekali mereka menghadap BK karena terlambat. Sudah setahun sebulan dua hari mereka sekolah di SMA. Mereka akrab banget seperti sepatu, hampir setiap saat setiap waktu mereka mengobrol.
            Namun sifat dan sikap mereka berbeda sangat jauh. Nanda orang Jakarta yang memilih sekolah di kota ini. Di sekolah dia seorang yang pamor dan terkenal, dan juga seorang kapten basket sekolah. Sudah keren, ganteng, tinggi, terkenal, dan punya rambut sedikit coklat jelas banyak kaum hawa yang ingin jadi pacarnya. Jadi biasalah kalau Nanda sering punya pacar baru. Beda hal nya dengan Danny dari kota Cirebon, dia jauh dari kata popular, namun kesederhanaannya jadi banyak orang yang pengen jadi teman-temannya, dia juga pecinta kehidupan alam lingkungan.
            Pagi itu cuaca sedikit mendung kelabu, riuh di setiap serambi kelas. Apalagi yang laki-laki pada melihat anak baru dari Jakarta. Rambutnya panjang menghelai bahunya, kulitnya terang seakan bintang jatuh di malam hari, warna biru cerah mata anak baru itu sedang memandangi sekolah ini, dan lesung pipinya membuat lelaki terpesona.
Anak barunya bernama Alexandra Giseli Pramesti. Namanya seperti orang Italia, maklum ayahnya orang Italia dan mamanya orang Semarang. Mamanya seorang pelukis terkenal, ayahnya seorang photographer Internasional.
            Banyak laki-laki yang ingin kenalan, salah satunya Nanda. Mungkin setelah dua minggu yang lalu putus dengan Deandra, Nanda ingin mencari hati yang lain. Kesempatan besar bagi Nanda cowok terkeren di sekolah. Dan tak disangka Alexa satu kelas dengan mereka.
            Dag� Dig� Dug� hati Nanda ingin berkenalan lebih dekat. Dengan mata penuh harapan Nanda berbisik dengan Danny.
�Danny, kamu pindah ke kursi pojok dulu ya, biar Alexa di sini! Oke.� harap Nanda
�Oke..oke.. tapi nanti traktir es degan dua  gelas ya.� tawar Danny
� Sip deh.� jawab dengan senangnya
Mungkin ini bukan keberuntungan Nanda, Alexa memilih duduk di pojok belakang bersama Danny. Danny yang orangnya cuek dan jarang di dekati cewek sontak kaget ada orang yang ingin duduk bersebelahan dengannya.
            Hari berganti Minggu, Minggu berganti Bulan. Kedekatan Alexa dan Danny seperti kakak dan adik. Nanda yang saat itu masih suka dengan Alexa, berniat menjauhkan Alexa dan Danny. Siang itu saat bel pulang sekolah. Dengan bergegas Alexa digenggam Nanda dan diajak mengobrol.
�Alexa, kan kamu baru masuk sekolah ini dan belum punya organisasi pendamping. Kamu mau tidak masuk tim basket? Kamu punya bakat dan talenta.� rayu Nanda
�Maaf banget, Nanda. Aku sudah masuk pecinta alam lingkungan.� jawab Alexa
Haduh� Mungkin sakit hati Nanda seperti kaca tajam menyayat kulit. Lantas Nanda yang penuh dengan sakit hati, marah, dan kesal membuat hal negatif  pun bermunculan. Nanda yang memiliki harta yang melimpah menyuruh orang tuanya mengirim moge untuk menarik perhatian Alexa.
            Mungkin nasib Nanda terus berlanjut. Berniat untuk mengantar Alexa, malah harus menerima rasa pahit lagi. Alexa menolaknya dan memilih bersepeda bersama Danny memutari perumahan dekat sekolahnya. Nanda yang pantang mundur sebelum menang terus mencari ide untuk mendekati Alexa.
            Setelah berpikir lama panjang dan matang, Nanda pun memberanikan diri bertemu bertatapan muka. Sayang, gula pun tak terasa manis lagi. Pahit hati menghampiri, melihat Danny berduaan di taman sekolah bersama Alexa. Mungkin ini akhir dari persahabatan Danny dan Nanda selama setahun terakhir.
            Malam itu penuh sesal dan kesal, Nanda yang lagi menenangkan hatinya yang telah lama sakit, tiba-tiba menerima telepon dari nomor tak dikenal. Rasa bimbang hati Nanda untuk mengangkat telpon itu. Dengan perlahan dan waspada dia mengangkat dan menyapa
�Halo�. Ini Siapa?� sapa Nanda
�Nanda, ini Alexa. Aku dapat nomormu dari Danny.� jawab Alexa
�Eh, Alexa.. Kenapa?� tanya Nanda
�Aku mau curhat tapi di sms aja ya, saanya panjang banget nih.� sambung Alexa
Tut�tut�tut� �Yah, sudah dimatiin.� jawab Nanda
            Alexa bercerita banyak hal tentang Danny penuh cerianya, namun dia hanya sebatas angan untuk menjadi cinta hati Danny. Danny sangat acuh walaupun Alexa sudah memberi kode kalau dia jatuh cinta pada Danny. Nanda pun berniat baik untuk membantu kedua temannya agar dapat menjalin kasih, dengan sekuat tenaga dan sekuat kuatnya menahan tangis dalam sayatan luka hati. Mungkin takdir Tuhan merestui hubungan Alexa dan Danny. Malam itu juga Danny juga sedang sibuk, sehingga tak sempat Nanda mengajak ngobrol bersama.
            Tak di sangka hari yang cerah itu di lapangan indoor basket sekolah, Danny yang berangkat pagi sekali ternyata sedang menebarkan bunga membentuk hati dan kado kecil disiapkan untuk Alexa. Mendengar kabar burung itu Nanda pun ikut membantu Danny walau sempat dia terbakar api cemburu terhadap Danny.
            Desus nafas keras Nanda, setelah berlari menjemput Alexa di depan pintu kelas untuk diajak menemui Danny yang telah menyiapkan surprise untuknya. Tak di sangka begitu terkejutnya Alexa bahwa Danny yang orangnya selalu acuh terhadap cewek punya selera romantis juga. Suasana sangat riuh, anak kelas 11 pun ikut melihat kejadian itu, seperti Circus dadakan.
�Alexa, hmm kamu mau nggak jadi pacar aku?� ungkap Danny  
�AlEXA, DITERIMA HADIAHNYA DARI DANNY��TERIMA��..TERIMA���!� seru teman- teman.
�Hmm aku�. aku.. mau deh� ungkap Alexa dengan malu
CIEEE CIEEEE PJ PJ PJ���������.
            Riuh sorak menyambut jadian Danny dan Alexa.

Hari demi hari pun berlalu, sebagai teman Danny sejak lama, Nanda pun turut bahagia dalam kebahagian Danny dan Alexa walau perih pahit luka hati yang dialami.

0 komentar:

Posting Komentar